CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Senin, Juni 01, 2009

TBS CHAPTER 2 (tugas PAK EDI, angkatan 06)

CHAPTER 2

• Break dan harapan mereka
• Feedback
• Sesi berikutnya
• Mengarah ke penutupan terapi
• Praktis pada keluarga
• Pasangan-pasangan dan keluarga
• Remaja
• Kelompok Kerja Berfokus Solusi
• Membatasi progress dalam terapi
• ’the Non miracle scenario’
• Kesimpulan

Pada Chapter 1 struktur inisial telah dijelaskan Chapter 2 melengkapi sesi pertama dan kesepakatan dengan sejumlah setting yang spesifik untuk terapi. Poinnya ada pada perhatian terhadap bahasa dan kemampuan mikro yang melanjutkan aplikasi pada sesi sehingga semua solusi yang difokuskan bekerja dengan baik.
Proses interview itu sendiri mendorong pemahaman dan pemikiran baru tentang masalah dan kemungkinan akan solusi. Informasi diperoleh didalam bagian pertama pada sesi yang sekarang digunakan untuk menghasilkan timbal balik (feedback) yang tepat untuk klien. Pujian adalah kunci dari elemen dan bagian ini yang digunakan untuk membantu membangun harga diri dan harapan. Kembali melihat struktur simple, dimana yang terdapat pula banyak aplikasi. Peralatan (tools) tersebut sangat berguna pada keluarga dan bekerja degan baik pada remaja. Pekerjaan dengan lebih dari satu klien dengan pendirian yang memiliki aspek yang spesifik yang dapat ditambahkan pada basic solution-focused script.

BREAK ( Fase Istirahat) DAN DAN HARAPAN (Purpose) MEREKA

Penemu dari brief therapi dan banyak terapis yang datang dari terapi keluarga, percaya bahwa sangat berguna apabila dilakukan fase istirahat (break) untuk menyusun timbal balik (feedback) yang baik. Ini pengalaman yang selalu terjadi yaitu respon utama terjadi pada kita sesaat setelah mereka keluar dari situasi. Filosofi Perancis Diderot (1830) menjelaskan ini sebagai ”L’esprit de L’escaller’ : tikaman balasan yang kamu pikirkan muncul hanya saat sesaat setelah kamu pergi dari ruangan dan bersiap untuk ke tangga yang kamu tuju’. Ini sangat alami terjadi pada interaksi emosi manusia yang kita buat sebagai kebutuhan dari eksistensi manusia. Betatapun, saat klien cemas dan tidak sanggup untuk memikirkan, kita akan membuat seolah-olah kita akan menutup kontak dengan mereka kemudian keluar dari ruangan dan masuk dalam pembicaraan yang lain dengan kolega atau supervisor, hal tersebut memberikan kita ruang kognitif untuk berfikir lebih jelas tentang situasi dan tentang bagaimana komentar apa yang paling berguna. Pada terapi traditional pemikiran ini membawa tempat antara sesi atau pengawasan. Break memberikan klien keuntungan pada proses pengungkapan pada sesi yang sama. Pengungkapan akan ditunda sampai kunjungan yang berikutnya .
Di tim kita, respon yang lebih efektif terjadi apabila telah dilakukan break, ini terlihat menjadi consequence dari refleksi .pengungkapan tim yang bergabung pada sesi ini dan kesempatan pada terapis untuk keluar dari lingkungan yang emosional pada sesi ini. Beberapa terapis bertanya akan kembali pada klien ’apakah mereka telah mengingat seuatu yang penting selama break. Ini adalah penghindaran yang paling baik karena ini adalah permulaan dari pembicaraan yang bersifat menjelaskan (eksplanatori), bahkan tepat pada waktu akhir dari sebuah sesi. Apabila sesi ini diberikan kepada seseorang yang berada di rumah , terapist bisa meminta klien untuk pergi keluar atau ke ruangan yang lain. Dokter keluarga inggris mengakatakan dia harus mengambil thermometer di mobil dan membiarkan dirimu beberapa saat untuk tenang
Beberapa terapis menganggap break tidaklah penting dan menyebabkan keberatan pada dialog yang therapeutic, tapi jika saya ada pada kondisi tersebut dimana break tidak praktis karena waktu atau setting dimana saya bekerja tidak mendukung, saya akan berkata ” Anda sudah menjelaskan mengenai situasi yang membingungkan. Sekarang mohon ijinkan saya untuk beberapa saat sebelum saya memberikan anda feedback ”. Client melihat ini sebagai penghargaan pada situasi mereka dan saat untuk diam dan duduk tenang sejenak. Sebelum memberikan memberikan feedback atau sebelum melakukan break ini, penting jika mana memberikan pertanyaan sebagai berikut

” Sebelum kita menyelsaikan sesi ini, apakah ada yang ingin anda jelaskan selain apa yang tadi telah kita jabarkan ?

Sangat baik dan tepat pada sesi ini dan ini merupakan pertanyaan yang aman. Ini memberikan klien kesempatan untuk menunujukkan berbagai macam hal yang mungkin belum diberikan. Mereka harus menggunakan durasi pertemuan untuk memutuskan apakah terapis bisa dipercaya untuk diajak membicarakan hal-hal yang tadinya masih disimpan,apabila pernyataan mereka membutuhkan tambahan pertanyaan, mengenai sesuatu yang membahayakan diri atau membahayakan orang lain, ini bisa diselesaikan dalam sekali session. Namun apabila hal tersebut tidaklah begitu penting ini bisa dikatakan hanya sebuah comment dari feedback yang diberikan. Ini melengkapi melengkapi perubahan dan tambahan topik yang bisa dibawa untuk pertemuan selanjutnya

Pertanyaan ini mengenai langkah-langkah penanganan atau tratment yang bisa dilakukan kemudian , untuk mengurangi kecemasan menemukan apa yang harus disarankan, sekali lagi ini bisa dikembalikan dan kemudian diberikan sebuah komentar sebagai feedback

FEED BACK

Pada setiap akhir sesi selalu akan diberikan feedback pada klien. Ini adalah format yang terstruktur dan berguna baik klien dan terapis. Melihat dari berbagai macam sesi yang menunjukkan klien cemas terhadap feedback yang diberikan atau diterima. Bagaimanapun juga baik apabila diawal hubungan, mereka terlihat antisipasi terhadap kritik dan kecemasan itu akan berkurang pada sesi berikutnya

Feedback : elemen kunci
Nyatakan masalah dengan singkat : spesifik atau general

Ini akan menunjukkan pada klien bahwa terapis memperhatikan dan bersungguh-sungguh pada masalah.
Pujian (compliment) : paling tidak sekali dengan nama
Di beberapa kebudayaan biasanya memberikan penerimaan dengan masukkan pujian selama sesi , bagaimanapun juga ini membalikkan resiko untuk hal-hal yang dianggap tidak menghargai, tidak serius terhadap masalah. Di UK pemberian pujian diberlakukan dengan baik dan hanya dilakukan pada waktu feedback stage. Ini digunakan untuk memberikan tanda pada margin selama sesi. Kadang beberapa hal positif bisa digabungkan , misalnya ” kamu mudah diajak berbicara’. Diberikan di pre session, bisa juga menggabungkan menjadi ” kamu sangat energik sekali”. Ini bisa menjadi pujian yang mengidentifikasi karakteristik untuk menciptakan perubahan
Banyaknya jumlah sapaan atau salam juga ditentukan oleh adat istiadat setempat. Di Amerika Serikat orang-orang sepertinya sudah terbiasa saling memberikan salam satu sama lain. Di UK menyapa lebih dari satu kali pada seseorang dianggap sama dengan mencurigai. Dengan pasangan maupun juga keluarga satu sapaan untuk masing-masing orang sekarang mungkin sudah cukup, disertai dengan sapaan tambahan tentang suatu hubungan atau keluarga.

Memberikan tugas

1. Pikirkan atau diskusikan hal apa yang tetap ingin kamu pertahankan atau tidak ingin kamu ubah dalam kehidupanmu sekarang.
2. Kamu memiliki beberapa ide bagus untuk mencapai tujuanmu. Kita berpikir bahwa kamu melakukan hal yang lebih dari yang apa yang kamu lakukan baru saja.
3. Kamu sudah mencoba beberapa ide tersebut baru saja dengan hasil yang belum memuaskan. Ini saatnya bagi anda untuk mencoba sesuatu yang benar-benar baru. Kamu akan tahu apa yang terbaik bagi diri kamu sendiri tentang apa yang harus kamu lakukan setelah kamu memikirkannya.
4. Setiap pagi buat prediksi akan ada di skala nomor berapa kamubesok dan periksa pgi berikutnya apakah kamu benar.
5. Lakukansetiap hari dalam satu minggu bahwa miracle sudah terjadi tapi jangaN memberi tahu siapapun pada hari apa hal tersebut terjadi.

Menurut Steve de shazer dan penelitian psikoterapi, para klien berharap para ahli terapi memberikan nasehat atau menyediakan tugas tugas. Oleh karena riset itu untuk membantu gabungan terapi jika ini dilaksanakan.apakah para klien mengerjakan atau tidak, tidak mempengaruhi cara mengatasinya yang terbaik untuk tidak menggambarkan tugas tugas seperti tugas tugas pekerjaan rumah,sebuah kaca yang mempunyai konotasi negative bagi banyak orang . Tugas 1 berguna jika situasi tidak jelas atau tidak ada waktu untuk melengkapi bagian pertama dengan penuh.lebih aman dari pada menasehati beberapa perubahan secara permatur .tugas tersebut meluaskan atau melengkapi pikiran pikiran yang positif pada situasi saat ini sementara menyatakan secara langsung bahwa perubahan akan datang dengan segera .para pasien atau klien akan membuat perubahan dalam beberapa peristiwa, bahkan jika kamu tidak memberikan beberapa nasehat khusus.ini adalah kondisi manusia yang alami yang berubah yang secara constant terjadi dan beberapa perubahan tang mungkin terjadi untuk lebih baik, khususnya jika mereka diperhatikan dan dijelaskan. Klien paling banyak lebih suka nasehat yang perlahan lahan atau tidak bertindak dengan segera atau tergesa gesa
Latihan 2 digunakan jika disana siap untuk sesi sebelum perubahan yang berguna atau jika klien datang dengan ide mereka sendiri selama sesi. Itu juga berguna pada sesi selanjutnya jika klien mengalami kemajuan yang baik. Latihan 3 digunakan ketika sesi sebelum perubahan tidak berguna atau ketika klien mempunyai motivasi tinggi yang jelas untuk perubahan yang terjadi segera. Klien datang dengan beberapa ketertarikan perhatian dan ketidakpercayaan ide ketika diberikan latihan ini. Latihan 4 membantu klien yang pesimis sejak memprediksikan nomor yang rendah menjadi benar dan menjadi seorang yang sukses yang tidak kelihatan mengganti suatu kegagalan. Hari yang baik adalah suatu kesuksesan apakah mereka memprediksikan atau tidak, jadi kesempatan menyeluruh dari pengecualian di beberapa jenis adalah berkembang.
Latihan 5 dapat di gunanakan untuk pasangan suami istri dan keluarga mereka harus saling berkunjung satu sama lain untuk mengetahui jika mereka dapat memberitahukan ketika yang lain berpura-pura bahwa hal baik sedang terjadi. Hal tersebut membiarkan mereka mencari sisi positif dan juga negative dari kepribadian tiap-tiap orang. Dalam terapi singkat berfokus solusi adalah hal yang biasa untuk menasehati ornag untuk berperilaku ‘sebagaimana jika’ sesuatu telah berubah. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa seseorang dapat mengubah diri mereka sendiri dan bukan orang lain. Perubahan dalam diri seseorang dapat mempunyai efek mendasar pada system keluarga dan ini menakjubkan seberapa sering perubahan oleh orang lain itu akan diikuti/ditiru.
Kadang-kadang bagian spesifik dari suatu kepribadian bias saja muncul dari klien sebagai perubahan yang mungkin terjadi. Sedikit biasa, para terapis mungkin mempunyai ide spesifik untuk dicoba, meskipun hal tersebut jarang klien untuk melakukan sugesti tersebut. Bagian kepribadian yang seperti itu dapat disugesti sebagai suatu tugas. Hal tersebut dapat dibuat kerangka ‘coba hanya sekali…’atau’sebagai suatu pengalaman….’ Jika mereka yang dating tidak begitu yakin. Terkadang kita hanya cukup memasukkan informasi yang wajar sebagai bagian dari suatu intervensi, misalnya, jika semua semua anak kecil tidak mengompol di malam hari atau jika kebanyakan orang dewasa akan mengalami kesulitan pada beberapa tahapan dalam proses kematangannya atau pendewasaannya.

Terapis: (mengakui adanya masalah) Kamu sedang mengalami ketakutan yang berlebihan dengan kebiasaan minum-minuman kamu. (pujian)saya sangat terkesandenga usaha kamu untuk berhenti minum-minuman keras. Kamu berusaha dengan keras dan kamu tahu apa yang ingin kamu tinggalkan dalam kehidupan kamu. Kamu mempunyai banyak ide-ide bagus tentang bagaimana menghentikan kebiasaan minu-minuman keras kamu. Kamu tekah memikirkan beberapa langkah praktis seperti tidak bergaul dengan mereka yang suka minum-minuman keras, menghabiskan weekend dengan melakukan sesuatu yang berguna, membawa sedikit uang ketika sedang pergi keluar dan sebagainya, (tugas) kamu membuat rencana untuk mencoba beberapa dari cara tersebut sebelum hari esok.

Melihat anggukan dan pembukaaan postur sebagai tanda suatu tanda ikatan dengan inetrvensi. Respon non verbal biasanya lebih banyak sesuai daripada respon non verbal.
Suatu Lembaga Kejiwaan menemukan strategi pengembangan terapi yang respon pertama sebagai umpan balik dapat membuat suatu komentar yang kurang sesuai sebagai suatu cara terapi. Ini terlihat terljadi seperti keberhasilan peningkatan umpan balik sebagai pengganti kemungkinan. Dalam prakteknya ini sebagai cara untuk kembali ke bagian sebelemnya, dimana terlihat dukungan suatu Lembaga Kejiwaan memberi kesimpulan sementara reaksi spontan dimana ini lebih relevan untuk suatu terminasai yang lama. Dalam pengalaman kami ini bukan yang tebaik untuk mengijinkan banyak diskusi dengan umapan balik. Jika ada permintaan, pengulangan sederhana adalah bagian dari umpan balik atau katakana yang mereka ungkapkan sesuai tema yang mereka katakan. Akan tetapi ini bukan yang biasa diterapkan pada terapi berfokus solusi yang banyak komentar untuk membuat suatu umpan balik.
BRIEF di London sudah dipraktekkan selama beberapa tahun dalam terapi singkat berfokus solusi. Sekarang ini model yang digubnakan adalah ‘apa harapan terbaik kamu berada di sini saat ini?’, diikuti dengan miracle question dan kemudian menanyakan tentang tanda-tanda miracle question yang baru saja terjadi. Feedbacknya meliputi nasihat untuk mencari lebih jauh tanda-tanda kecil sebuah miracle. Mereka menunjukkan bahwa respon untuk harapan terbaik, menetapkan tujuan atau membuat tingkatan-tingkatan mungkin sangat rinci, di mana tidak terlalu penting menanyakan miracle question yang spesifik. Meskipun demikian dalam pengalaman saya, miracle question hampir selalu menghasilkan informasi baru atau tambahan, atau juga mengubah suasana hati klien pada keadaan yang lebih baik atau berarti.
Lanjutan umpan balik, bertanya jika mereka ingin membuat perjanjian lain dan harus terjadi segera mungkin. Klien sering menginginkan cukup waktu untuk berfikir tentang apa yang telah dikatakan dan mencoba mengubah sebelum mereka berhasil. Hal lain dari pada sebatas “no” ……… yang kamu bisa hilangkan jika kamu tidak membutuhkannya. Orang sering gagal untuk menghilangkan dan…… Meskipun demikian, hal ini tentunya lebih baik dari pada gagal untuk menawarkan kesepakatan penting lainnya. untuk memperoleh perjanjian lain.
Ini sangat berguna untuk memberikan umpan balik yang ditulis kepada klien jika beberapa umpan balik yang lain tidak dapat diterima. Pemberian umpan balik tersebut dapat berupa pujian dan hadiah yang telah diidentifikasi. Pemberian penguatan secara rutin tidak banyak membantu.
Diskusi tentang ‘ya, tetapi’ dalam bahasa inggris terdapat dalam konseling berfokus solusi. Ketika konstruksi tersebut digunakan, maka semua kata sebelum ‘tetapi’ tidak berarti apa-apa.dengan kata lain ‘ya, tetapi’ … secara umum berarti ‘tidak’. Seperti, ‘aku tidak ingin mengkritik, tetapi’…. Berarti ‘aku sedang mengkritik’. Dalam penelitian ini, penjelasan tentang ‘ya, tetapi’…. Adalah observasi yang terpercaya dan berguna. Seperti dalam terapi, jika klien menggunakan konstruksi tersebut, kamu dapat menganggap jika kamu dapat mengekspresikan secara berbeda dan jelas. Contoh, sebagian mengatakan ‘ kamu tidak akan depresi tetapi itu telah terjadi 3 kali.’, secara jelas dapat dikatakan ‘depresi telah terjadi setelah ada sebuah masalah’ atau ‘apa yang akan kamu lakukan jika depresi terjadi sebagai ganti dari harapan-harapan kamu ?

SESI BERIKUTNYA

Pemeriksaan biasanya lebih pendek daripada sesi berikutnya untuk klien secara individu. Pasangan dan keluarga biasanya membutuhkan waktu yang lebih banyak dari pada sendirian karena ada 2 atau lebih hitungan untuk setiap kejadian. Penting untuk memberikan kepercayaan klien untuk semua kejadian positif. Ini juga membantu menyatakan bahwa seolah-olah kejadian negatif penyebabnya dari luar dan bukan kesalahan dari klien. Contohnya, jika seorang klien melaporkan bahwa dia diserang oleh seseorang, Bagaimana dapat terjadi?’ atau’Bagaimana hal tersebut dapat terjadi?’. Hal ini mungkin akan menambah informasi.
Bukanlah hal yang terbaik untuk berrtanya tentang tugas yang diterima pada akhir sesi sebelumnya. Mereka boleh melaporkan secara spontan, yang mana kasus ini dapat dibentuk atau diulang melalui feedback jika ini dapat membantu. Merupakan hal penting untuk memberikan kepercayaan kepada klien dan bukan terapis jika mereka melakukan ini dan jika gagal terapis dapat meminta maaf karena pemilihan tugas yang salah atau pemberian nasehat yang salah. Jika mereka tidak melakukan katakan bahwa ini tidak akan memperbaiki apapun. Informasi yang banyak pun akan mereka peroleh dari apa yang mereka lakukan dan penerimaan non-performance akan membantu untuk menjalin hubungan yang kooperif dan ini mungkin merupakan tugas yang tidak berguna bagi klien yang spesific (de Shazer 1985).
o Apa yang membuat kamu merasa lebih baik daripada kemaren?
o Apalagi?
o Apalagi?
o (jika kejadian positif) bagaimana kamu dapat melakukannya?
o (jika kejadian negatif) bagaimana hal tersebut bida terjadi? Bagaimana kamu mengatasinya?
o Dimana posisi kamu hari ini jika ada rentan skala 0-10?
o Apa langkah kamu berikutnya?
o Bagaiman cara kamu dapat menaikkan satu poin pada skala tersebut?
Untuk feedback; pemberitahuan tugas/masalah/hadiah serta mengajakan perjanjian berikutnya dan menanyakan apakah anda cukup lebih baik untuk mengatasi masalah tersebut tanpa datang kesini?

Insoo Kim Berg dan Norm Reuss (1995) menyarankan sebuah struktur pemeriksaan dengan menggunakan telinga sebagai kepandaian untuk menghafal: Elicit, amplify, reinforce, start again.

Ears questions
Elicit
Apa yang lebih baik?
Pengecualian apa yang sudah ada?
Amplify
Lebih detail tentang apa yang lebih baik dan pengecualian apa yang sudah ada
Reinforce
Pujian dan pemberian semangat non verbal oleh terapis dengan tujuan perbaikan dan pengecualian
Start again
Mengulang proses tersebut sampai tidak banyak perbaikan dan pengecualian kemudian meneruskan ke skala atau tahap selanjutnya.
Beirg&Reuss (1995) mengatakan bahwa kemunduran biasa terjadi sebelum sesi dimulai dan setelah periode relatif sukses
T :Apa yang membuat kamu merasa lebih baik daripada kemaren?
C :Hi. Sesuatu telah terjadi. Dan kemaren aku mendapati hari yang buruk. Aku benar-benar ingin minum.
T : Kenapa kamu menyebutnya denag hari yang buruk?
C : Tugasku mendapatkan nilai buruk dan ibuku merasa tidak bahagia
T : Bagaimana kamu dapat menyimpulkan begitu
C : Aku ingat tugasku kemarin benar karena aku tidak minum ketika aku mengerjakan. Aku meminta temanku mengajari dan ternyat adia mau mengajariku. Kemudian kita jalan ke taman sebelum memutuskan apa yang aka dilakukan selanjutnya.
T : Apakah dia salah satu teman baikmu yang mengetahui bahwa kamu tidak minum?
C : Ya, dia teman lamaku, kita sering berangkat ke sekolah bersana?
T : Apakah dia membantumu kemaren?
C : Ya, aku berusaha untuk tidak minum pada sore hari
T : Dan kadang kamu mengatakan bahwa kamu tidak akan minum seperti ketik kamu mengerjakan tugasmu kemaren
C : ya, Aku beberapa hari ini tidak minum dan sampai sorepun tidak minum dan kemudian hanya sedikit.
T : Bagaiman kamu dapat melakukannya (beberapa hari tanpa minum)
C : Hanya kekuatan kemauan, aku kira
T : Apa lagi yang lebih baik selain kekuatan kemauan
C : Ketika aku minum banyak aku teringat ketika ibu memberiatahuku, kemudian aku meninggalkan ruangan dengan marah

Adalah tidak biasa untuk megingatkan klien dimana merek menempatkan diri mereka pada skala yang telah mereka tetapkan, kecuali mereka bertanya secara khusus.Skala ini adalah pengukuran yang internal dan jadi sejumlah dari mereka tidak signifikan. Masalahny adalah skor yang umum dan tahap selanjutnya. Jika skore mereka sama dengan skala tauau lebih rendah daripada kemaren dan pengingat tentang ini dapat dijadikan pengalaman sebaai kritikan. Jika lebih tinggi sekarang daripada yang sebelumnya maka kemudian yang lebih penting untuk mengeksplore hasil ini daripada membuat perbandingan dengan yang lalu dapat mengubah di beberapa kasus.
T : jadi pada rentan skala 0-10, diaman posisimu sekarang?
C : Aku mengatakan 7 kemaren,dan mungkin sekarang 6
T : Jika kamu berada diposisi 6 sekrang maka apa bedanya ketika kamu naik satu poin atau setengah poin?
C : Tidak tahu. Aku masih merasa buruk kerika aku mendapat niali jelek dan mungkin aku sekarang mengerti diamna aku melewatkan sesuatu
T : Siapa yng akan memperhatikan kamau ketika kamu mengalami peningkatan
C : ibu dan temanku. Mereka mengetahui dengan baik saat aku minum
T : Apa yang kamu lakukan jika kamu ingin minum banyak?
C : Kadang aku membaca atau berbicara denag temanku atau pergi ke suatu temapat atau berhenti minumdi kamar tidurku jadi aku harus pergi dan ibuku mendapatkannya di dapur
T : Apakah hal ini merupakan kerjaan yang baik untuk kamu
C : tampaknya Ok2 saja sejauh ini
T ; apa yang akan kamu lakukan jika ini tidaka ok
C : menelpon kamu, mungkin
T : yang lain selain menelpon ke sini
C :meminta ibuku untuk membantu
T :Aapkah yang kamu inginkan hari ini bisa kamu sebutkan
C : tidak trima kasih

Adalah berharg meberikan klien pilihan tentang beberapa lama sebaiknya melakukan perjanjian berikutnya. Sebagai peraturannya mereka akan minta celah yang lebih panjang dari pada pengaharapan terapis kemudian memberitahukan tentang pengelolaan situasi sementara. Para keluarga akn sering mengatakan ” kita membutuhkan waktu untuk mencobanya sebelum kita melihat lagi”. Jika mereka sudah memilih interval waktu merekas endiri, ini merupkan hal yang kurang biasa, untuk mereka meminta perjanjian yang lebih awal.
Dalam bertanya jika mereka membutuhkan untuk mengembalikan semuanya, dalah cara yang terbaik untuk meneriam segala sesuatu yang mana tidak sama sekali ’No’ sebaiknya dikatakan ’yes’. Ini adalah penyelamat untuk perjanjian berikutnnya.
Terapis:( Pemberiatahuan masalah). Kamu mempunyai banyak waktu ketika kamu minum banyak. (Pengatasan) kamu sudah dapat mengatasi ini dengan kekuatan kemauan dan mengguankan bantuan teman dan ibu kamu. Kamu sudah berhasil melewati hari2 tanpa minum
”Dihari yang berbeda tanpa mabuk yang berlebihan. Kamu bangga dengan dirimu ketika kamu mempunyai “cap” yang bagus untuk pendidikanmu. Kamu mempunyai ide yang bagus untuk kamu kerjakan. Apabila kamu merasa menyukai minuman keras (mabok) yang banyak juga kami berfikir kamu harus menjaga untuk tetap melakukan apa yang ada dalam pikiranmu yaitu apa yang dikerjakan untukmu. Seceoat apa kamuu kan kembali lagi? Apakah kamu perlu untuk kembali lagi?
Klien : aku berharap untuk dapat bertemu kamu lagi…..bagaimana kalau 6 minggu dari sekarang?
Terapis : Ok, ini kartu perjanjiannya.
(dalam kegiatan ini klien ditelpon untuk mengatakan semua yang sudah membaik, dan bahwa dia(klien) tidak berniat untuk menjaga perjanjian. dia sudah tidak diperintah untuk melayani lagi dalam dua tahun berikutnya).
Tiap orang mempunyai waktu untuk memeriksa kembali kemajuan yang telah mereka dapat, mereka sering memutuskan bahwa untuk mengunjungi kembali tidak lagi dibutuhkan. Meskipun demikian, hal itu jarang terjadi pada seseorang dalam memberitahukan keadaan klinis yang tidak diperlukan dalam membuat kesepakatan sampai waktunya hampir habis, jadi tidak sepenuhnya kesepakatan klinis tersebut manjadi hal yang biasa. Penjelasan lebih lanjut pada akhirnya memperlihatkan bahwa sebagian besar klien telah menyelesaikan dengan baik, tetapi ada beberapa kekhawatiran pada terapis ketika seseorang keliru dalam memperhatikan tanpa adanya anjuran. Jika tidak ada pemberhentian yang diterima kemudian surat dikirim pada klien dengan memperbanyak surat pada wakil klien: “Kami meminta maaf untuk tidak memperhatikan kesepakatan anda hari ini. Kami mengharapkan dari semua ini bahwa hal itu akan menjadi lebih baik untuk anda (keduanya, semuanya). Kami tidak akan mengirim kesepakatan selanjutnya sebelum kami mengetahui bahwa hal tersebut adalah penting”. Ini tidak layak untuk dilanjutkan tanpa ketidakhadiran dengan penawaran terapi sebelum informasi lain menyarankan keselamatan assessment membutuhkan penanganan. Pedoman ini memperhatikan keputusan dan tidak menimbulkan kritik dari ketidakhadiran mereka. Hal tersebut menjadi lebih jelas bahwa mereka memikul tanggung jawab untuk langkah kedepannya, seperti membuat kesepakatan lain.
Kebanyakan klien akan siap untuk dilepaskan ketika telah mencapai tujuh atau lebih dalam skala mereka. Beberapa pembelajaran telah menemukan bahwa 25 persen dari klien hanya membutuhkan satu sesi. Tetapi, berdasarkan hasil pembelajaran mengenai terapi berfokus solusi biasanya terdapat tiga sampai lima sesi. Steve de Shazer mengatakan dalam workshopnya bahwa ‘bila anda mengatakan kepada klien akan ada empat sampai enam sesi, lalu mereka akan menunggu sampai sesi lima sebelum melakukan sesuatu’. Dalam beberapa kasus jeda antar sesi dapat menjadi panjang atau lama sambil mereka bergerak kearah pembebasan dari terapi. Beberapa terapis singkat bekerja sampai batas sepuluh atau duabelas sesi. Bila kesuksesan belum tampak setelah sepuluh sesi, terapi berfokus solusi atau terapis tersebut mungkin bukan bentuk pertolongan yang terbaik bagi klien pada saat itu. Tetapi, orang-orang berubah dengan kecepatan yang berbeda, jadi penetapan batas tidak selalu tepat. Beberapa masalah jangka panjang atau kronis mungkin membutuhkan lebih banyak sesi. Steve de Shazer’s (passim) peraturannya adalah ‘bila tidak dibutuhkan penambahan sesi tidaklah penting’.



Kelebihan dari terapi berfokus solusi adalah terapi tersebut tidak berbahaya. Jika klien tidak ingin memperbaiki dirinya sendiri, maka proses bertanya akan terkesan merugikan. Hal tersebut lebih mudah untuk memilih suatu alternatif treatment yang pantas setelah diskusi berfokus solusi tentang tujuan klien dan mana yang lebih disukai. Dengan terapi lain, dapat mengambil lebih bnayak cara untuk menentukan apakah aterapi berfokus solusi tersebut efektif atau tidak. Terapi berfokus solusi seringkali dapat dilengkapi sebelum klien meraih tujuan mereka dengan treatmen lain. Mereka dapat beralih ke treatmen lain jika mereka tidak membaik dengan terapi berfokus solusi. Pada umumnya sekitar 70 %dari klien akan membaik dengan terapi berfokus solusi (lihat Chapter 6). Hanya sekitar 30 % orang tidak merespon pada terapi pendek berfokus solusi dan membutuhkan terapi lain.
Pada kasus klien yang dapat melakukan dengan baik tetapi tidak menginginkan perubahan secara formal dapat menggunakan untuk tujuan itu, ‘karene kamu membuat perubahan terlalu cepat, kamu tidak dapat menggunakannya pada semua sesi. Kamu memiliki sesi dalam pencapaian kebutuhan, jadi jika membutuhkan, kamu dapat memanggil kita secara langsung untuk manyusun sesi lainnya.’Perbaikan beberapa klien dan hal ini langkabagi mereka untuk menggunakan ‘sesi dalam perbaikan’. Dalam klinik kami, kami biasanya menutup kasus untuk tujuan administratif jika kami tidak mendengar kabar dari kliensetelah enam bulan.

Latihan Keluarga: Pekerjaan Solusi Terfokus dan Pelatih Umum

Pelatih keluarga yang sibuk selalu memiliki sedikit waktu. Ada sekitar 30,000 kondisi dalam treatment dalam literatur medis dan dokter keluarga kemungkinan adalah penguasa medis yang pertama berjumpa dengan salah satu di antaranya. Waktu yang diberikan di U.K (United Kingdom) untuk suatu konsultasi yang rutin adalah 10 menit. Dokter keluarga yang bekerja dalam konteks ini mempunyai ketertarikan alamiah dalam singkat dan efektifnya suatu intervensi dalam teknik interviu yang efisien waktu. Struktur interviu teknik solusi terfokus membawanya untuk memulai di mana klienlah yang memulai lebih dulu, untuk mengumpulkan data dengan cara yang mudah dengan membawanya ke masa lalu dan kemudian mengikuti tahap berikutnya pada konsultasi selanjutnya: pelatih umum menemukan hal ini berguna dengan emosi dan isu kesehatan mental tapi juga meliputi banyak keadaan. Kembali ke masa lalu dapat digunakan dalam hampir semua konsultasi medis satelah pertemuan pertama.
Park (1997) memberikan perkiraan yang baik dalam menggunakan metode berfokus solusi dalam keluarga yang dipraktekkan di Korea. Dia mengidentifikasi bahwa pengobatan keluarga termasuk elemen psikososial dalam mengatur psikosomatik, penyakit fisik yang lama, kesakitan dan kehilangan. Dia menyarankan bahwa pendekatan yang cocok adalah yang memiliki daya aplikatif luas, waktu yang singkat, terfokus, secara singkatnya memiliki resiko yang rendah kepada dokter dan keluarga serta berguna hanya dengan sejumlah alasan terhadap pengetahuan secara psikologis. Dalam pengalaman mereka, mereka menemukkan bahwa terapi berfokus solusi memenuhi kriteria ini. Mereka menggunakannya dalam sesi singkat yang mendukung dan untuk sesi singkat yang terjadwal untuk masalah yang spesifik. Misalnya penggunaan percakapan berfokus solusi dikombinasikan dengan pengobatan.
Unwin (2005) telah menerbitkan pengalaman pribadinya mengenai fokus solusi pada keluarga di Inggris. Dia menekankan pada nilai keberadaan pada ruang tunggu yang penuh orang menjadi masalah. Hal ini difokuskan pada apa yang terjadi di masa depan dengan menyingkirkan ingatan negatif.

Pasangan-pasangan dan keluarga-keluarga

Tidak ada bukti penelitian yang mengindikasikan keefektifan terapi apakah di lihat dari individu-individu, pasangan-pasangan atau keluarga-keluarga. Kita mendorong orang-orang untuk membawa seseorang yang mereka pikir akan berguna pada sesi pertama. Kita berasumsi bahwa siapapun orang itu, mereka berguna. Kadang-kadang, terutama jika sebuah kasus tidak mengalami kemajuan, kita akan meminta orang lain untuk hadir ( contohnya , seorang rekan) atau orang-orang yang terpisah. Mereka yang ingin berubah tidak selalu yang memiliki kekuatan di keluarga. Jadi, beberapa permasalahan kedewasaan diharapkan berubah dan kehadiran mereka pada tiap sesi dapat berhasil. Hal itu kadang-kadang berguna untuk bertemu seorang klien untuk menunjukkan respek kepada keluarga dan menawarkan kesempatan ke semua untuk didengarkan. Untuk itu dapat lebih berguna untuk melihat tidak hanya yang ingin berubah.
Burns (2005) mempengaruhi keluarga itu yang mempunyai kurang lebih lima aturan keahlian klien sebelumnya dan mengesampingkan permasalahan. Setiap anggota keluarga dapat menjadi sumber tambahan dan partner dalam memperkuat pengecualian. Mereka adalah diri mereka sendiri yang diakui keberadaannya. Mereka dapat menyediakan “sahabat terbaik” yang tidak berubah dan mengagumkan. Mengidentifikasi konsep diri adala konsep utama di dalam membangun fisik dan mental yang sebelumnya mungkin mengalami kecemasan. Dengan merekomendasikan penggunaan skala VASES self report yaitu yang berisi 10 item yang masing-masing di rata-rata antara 1-5 oleh klien.Tiin Milwaukee melaporkan bahwa interviu mereka lebih lama untuk pasangan daripada individu dan lebih lama lagi untuk keluarga.
Tim The Wilwaukee telah melaporkan interview mereka , sebagai perbandingan kelompok kita menemukan beberapa waktu untuk mengkombinasikan , memperhatikan kemudian melengkapi beberapa proses pertanyaan yang dibuat.Jadi setiap orang dapat berkontribusi untuk memberikan beberapa jawaban dari beberapa pertanyaan.Kita meneemukan proses terapi yang lebih mudah yaitu dengan pasangan, karena kamu dapat memperkirakan feedback (umpan balik) verbal maupun nonverbal dari pernyataan yang dibuat.Hal ini sangat berbeda dengan secara individu yang menghendaki pertanyaan kunci, "Apa yang akan dikerjakan pasanganmu atau apakah keluargamu memikirkan hal ini ? ".Keharusan ini mengandung arti bahwa proses twerapi membutuhkan waktu yang panjang.
Pertanyaan circular dirumuskan oleh Palazzoli (1978) untuk membantu dalam mengklasifikasi gagasan anggota keluarga. Orang-orang lebih suka menggosip seseuatu untuk menjawab pertanyaan mereka sendiri, jadi informasinya lebih baru. Menanyakan suami yang berpikir istrinya akan mengambil skalanya atau apakah dia mengharapkan jawaban bahwa dia menerima, merupakan informasi untuk semua hubungan. Anak-anak akan sering bercerita pada kita bahwa ibu atau ayah suka berbicara dalam merespon pertanyaanmu. Melalui ini untuk mengkontribusi ide tanpa banyak tekanan untuk menyesuaikan diri.
Milner mempunyai banyak variasi di teknik ini yang mana berusaha untuk menark minat anak agar mau berbicara dengan orang dewasa di kehidupan mereka. Dia menggambarkan dengan cara memberikan anak 2 lembar kertas di mana satu kertas bertuliskan “ BENAR” dan satu lagi bertuliskan “SALAH” .Kemudian dia menginterviu “ibu sebagai anak dan anak mengangkat selembar kertas unuk menunjukkan pandangannya kepada pendapat ibunya. Gambar ini mirip dengan apa? Mirip dengan gunung berapi. Meletus! BENAR! Kemudian terapis mengunterviu “anak sebagai ibu” sementara ibu mengangkat selembar kertas tanpa berbicara. “Apakah dia menggunakan huruf-f? TIDAK! Keduanya, ibu dan anak masing-masing menjawab tetapi juga menjadi lebih mampu untuk berdiskusi tentang jawaban mereka secara langsung .
Struktur pembicaraan didasarkan pada rangkaian pembicaraan selama 4 ½ sampai 5 menit. Hal ini digambarkan pada situasi social, dimana dibutuhkan waktu 5 menit dengan orang baru untuk mengetahui jika kontak yang dilakukan sesuai dengan keinginan. Pembicaraan dan hubungan terbentuk oleh serangkaian pembicaraan yang sukses.
Peraturan berinteraksi ini dapat digunakan sebagai alat terapi. Terdapat momen kunci di dalam rangkaian pembicaraan untuk mempererat hubungan. Jika periode 5 menit ini berjalan baik maka karakteristik hubungan yang dibangun dapat diterima. Untuk anak dan orang dewasa yang memiliki hubungan waktu penentunya adalah di saat pagi hari sebelum bekerja atau sekolah dan saat pulang ke rumah. Waktu penentu bagi anak diikuti saat terakhir tambahan, ketika 5 menit dapat membuat perubahan perilaku anak. Kebanyakan orang mau berusaha agar 5 menit tersebut ada dalam beberapa kesempatan dalam sehari. Manfaatnya seringkali cepat terlihat jadi ini dapat menjadi tugas yang bermanfaat untuk ditawarkan kepada pasangan dan keluarga yang hubungannya mengalami ketegangan.
Dalam bekerja dengan pasangan atau keluarga, mereka terkadang berubah menjadi hangat.Khususnya pada bagian awal sesi ketika mereka takut sudut pandang mereka tidak akan diperhatikan.Terapis boleh menyetujui hal ini dengan bermacam cara.Cara paling sederhana adalah dengan melihat/ memperhatikan semua pembicaraan antara masing-masing anggota keluarga dan terapis , bukan antara anggota keluarga.Ini dapat dilakukan dengan menggunakan pertanyaan dari daftar di atas, membuat secara langsung pada orangnya aan memakai nama mereka , " Bill, apa yang ingin kamu harapkan dari semua itu ? Jika seseorang berbicara banyak halangi dengan pertanyaan lainnya, " Apakah kamu melihat atau mendapati hal tersebut ? ".Pilihan atau cara lain adalah dengan menanyakan secara haluskepada mereka karena mereka memberimu informasi yang terlalu cepat dan kamutidak ingin kehilangan atau terlupa akan sesuatu yang mungkin penting.
Jika pertanyaan-pertanyaan antara klien menjadi semakin memanas, sehingga membuat pertanyaan yang diajukan oleh terapis dapat terjawab, atau menjadi memanas sehingga akan menyebabkan kekerasan, sesi terapi mungkin perlu dihentukan sementara. Akan lebih efektif bila terapis bertanya ‘apakah pertengkaran ini penting untuk kalian? Karena hal ini tidak membantu untuk memahami masalah yang terjadi?”. Klien mungkin tidak menyadari bahwa terapis tidak terlihat didalamnya,apabila hal ini tidak mengubah interaksi yang terjadi, terapi dapat dihentikan dan pilihan lain telah disiapkan bila terapi dapat dapat dilanjutkan, Sesungguhnya, seperti apaun pertengkaran rumah tangga yang terjadi dapat dihentikan dengan cepat apabila dibicarakan dalam waktu yang tepat.
Dengan pasangan yang tidak lagi tertarik dengan pertanyaan terapis karena mereka bertengkar, akan membantu apabila terapis berkata “saya tidak bias mengikuti ini dengan baik. Saya akan berbicara dengan kalian satu persatu. Siapa yang akan tinggal disini terlebih dahulu?”keduanya akan menghentikan pertengkatan dan berharap bahwa pasangannyalah yang akan tinggal di ruangan terlebih dahulu. Apabila ada anggota keluarga yang lain mereka dapat tinggal dan menyarankan hal lain kepada terapis. Penghentian terapi secara sementara cukup untuk mengubah pembicaraan.
Biasanya, sebaik apapun terapis, kan selalu ada klien yang susah diajak kerja sama. Terpisah dari masalah ras, baik antara klien maupun terapis harus menyadari situasi yang ada dan membuat alternative pemecahan masalahnya.

REMAJA

Remaja sering sulit menggunakan terapis tradisional. Kadang mereka datang untuk mengharap sesuatu yang kritis. Berfokus solusi dapat bekerja dengan sukses dengan ini, karena melihat dan memperhatikan keinginan mereka, seperti memberi pujian. Harapan lain untuk kebebasan dengan asal keluarga mereka dan melihat terapis sebagai orang dewasa yang menyembunyikan keadaan itu lagi. Dengan berbicara sebagai dorongan kebebasan individu dan harapan status dewasa, dimana fokus dalam pengecualian dan kompetensi dorongan keajaiban, kegembiraan dan harapan.
Beberapa anak muda sering sangat puas dalam aktivitas mereka dan melihat tidak ada keuntungan menggunakan suatu reduksi pada aktivitas mereka. Ini merupakan bentuk sosial orang tua mereka, sekolah atau sistem pengadilan kriminal yaitu menginginkan perubahan pada perilaku. Dalam bentuk kekuatan hubungan, hal yang dirasakan menjadi dikesampingkan menyembunyikan bantuan dari terapis. Dalam keluarga ini lebih sering memproduksi untuk bekerja dengan orang tua atau sekolah daripada orang dewasa. Berpikir fokus dalam mencari hal positif, harapan dan bakat daripada membicarakan hal negatif. Hal ini dapat membantu dalam interview dengan orang dewasa jika mereka memperhatikan. Kadang-kadang ini mungkin digunakan dengan sukses dengan orang dewasa seperti yang dideskripsikan di atas. Di sisi lain, manfaat utama adalah kekuatan posisi terapis dengan orang tua dan orang dewasa ruwet. Pencegahan ini mengurangi atau mendiskualifikasi dengan menilai ulang, contohnya “Kamu tidak tahu apa yang di suka”.

Digunakan di sekolah

Ron Krall (1988) telah mengembangkan sebuah bentuk sederhana interviu berfokus solusi yang tepat untuk konselor dan siswa yang belum siap mengikuti sesi terapi formal, yaitu:
• Apa masalah yang membuat anda datang ke sini?
• Dimana posisi masalahmu jika dipresentasekan, jika lebih rendah berarti
lebih buruk?
• Menurut anda, masalah anda di posisi berapa, jika ada rentan skala 0-10?
• Apakah anda pernah berada diposisi yang lebih tinggi atau lebih rendah di
banding dulu ?
• (jika lebih tinggi) bagaimana anda dapat mencapainya?
• (jika lebih rendah) bagaimana anda bias seperti anda yang sekarang?

Ron Kral mengatakan bahwa seandainya anda bertanya kepada siswa dengan rentan skala 0-10. Maka mereka akan menjawab dengan persentase untuk menunjukkan keunggulan. Penskalaan atau persentase dapat dikutip untuk mengukur kemajuan dengan cepat di sekolah karena hanya terapis dan klien yang mengetahui apakah mengalami peningkatan “76 persen minggu ini” atau “naik 5”. Jadi pertukaran yang jelas di koridor atau playgroup cukup dapat untuk memelihara kemajuan.
John. J. Murphy (1997) textbook konseling di sekolah termasuk sejumlah studi kasus dari situasi yang berbeda di sekolah. Sebagai tambahan untuk pertanyaan biasa berfokus solusi, dia menemukan 5-E metode untuk penggunaan pengecualiaan secara efektif.
1. Memperoleh pengecualian masalah.
2. Merincikan detail dan keadaan yang terkait dengan masalah.
3. Memperluas pengecualian ke situasi lain dan ke frekuensi yang lebih besar.
4. Mengevaluasi keefektifan campur tangan.
5. Mempertahankan dan memelihara perubahan yang diinginkan.

Di bawah “evaluasi”, Murphy merekomendasikan penggunaannya tidak hanya untuk penskalaan tapi juga untuk tes objektif, peringkat guru dan penghitungan masalah tunggal, yang mana terlihat paling cocok untuk masalah khusus. Dia menyatakan bahwa konseling berfokus solusi tidak dipadukan dengan teori perkembangan spesifik lain atau teori terapi lainnya. Oleh karena itu, itu sah untuk mengambil model yang nyata atau pengetahuan supaya dapat menilai kemajuan atau untuk melengkapi kerangka dan pujian yang mungkin muncul dalam perubahan pandangan remaja maupun orang lain.
FKC Mellansjo adalah sekolah private untuk anak-anak yang memiliki kesulitan yang terletak di Stockholm, Sweden. Keseluruhan organisasi berfokus solusi, menyediakan terapi dan konsultasi sebaik menyediakan pendidikan. Dua orang staff senior telah menuliskan laporan aplikasi terapi berfokus solusi mereka dari praktek sehari-hari (Mahlberg and Sjoblom 2004). Di antara aspek-aspek menarik yang lain dari pekerjaan mereka, bab mereka yang berjudul “Pentingnya bahasa” membuat beberapa poin yang bisa diaplikasikan untuk bekerja dengan klien dari berbagai usia. Bagi mereka, bahasa dapat menciptakan berbagai kemungkinan. Jadi, bicara tentang masalah maka kamu menciptakan masalah; bicara tentang kemungkinan maka kamu menciptakan kemungkinan. Menanyakan “kapan” di samping “jika” mempertinggi kemungkinan bahwa sesuatu akan terjadi. Mereka menyarankan untuk menggunakan nasehat positif: tidak “jangan menghina, tak sopan” dengan “bersikaplah sopan”; tidak “jangan terlambat” tapi “datanglah tepat waktu”.
Fletcher Peacock (2001) menyarankan semua orang menggunakn post-hypnotic commands dalam kehidupan sehari-hari. Kalimat seperti “jangan jatuhkan gelasnya” memproduksi image mental untuk menjatuhkan gelas. Jika perintahnya adalah “bawa gelasnya hati-hati” imagenya positif, sukses dan tidak gagal. Pada terapi ruangan atau sekolah, fokus pada hal-hal positif menghasilkan gambar positif di masa depan. Sama halnya, sesi pembuka dengan mengatakan “apa yang lebih baik?” menciptakan sugesti post-hypnotic bahwa segalanya akan menjadi lebih baik.
Di Amerika Serikat Linda Metcalf telah menulis sejumlah buku untuk para pendidik dan orang tua tentang bagaimana menggunakan ide fokus solusi di sekolah dan dalam pengasuhan (Metcalf 1997, 1998a). Bukunya mengandung banyak dokumen dan worksheet untuk semua tahap dalam prosesnya. Dia juga seorang spesialis dalam terapi berfokus solusi kelompok (Metcalf 1998a). Hasil perkerjaannya yang terbaru adalah buku self help The Miracle Question: Answer it and Change your life. Di dalamnya terdapat diary dan worksheet untuk membuat orang mampu melewati proses fokus-solusi.
Rhodes dan Ajmal (1995) mendeskripsikan aplikasi fokus solusi mereka di sekolah Inggris. Tulisan mereka terdiri dari materi-materi berguna tentang menyediakan “konsultasi kreatif” kepada para guru, proses dengan banyak kesamaan dalam terapi dan untuk menangkap sektor bisnis. Mereka mendeskripsikan metode struktur organisasi di sekolah untuk membantu manajemen kelas dan perubahan organisasi. Pertemuan perencanaan dimulai dimulai dengan mengklarifikasi kontrak untuk apa yang harus dilakukan, termasuk berapa banyak pertemuan dan kapan, siapa yang akan dilibatkan dan siapa yang perlu tahu kemajuannya. Kemudian, mereka diproses untuk mencapai tujuan. Me-review pertemuan termasuk observasi langsung pada anak atau kelas, diikuti dengan catatan elemen fokus solusi yang umum apa yang lebih baik dan kemudian mengatur tujuan dan tugas-tugas untuk langkah selanjutnya.

Anak-anak Muda dalam Setting Pengasuhan di Rumah

Pengasuhan di rumah seringkali dipercayakan pada seorang model perilaku yang memiliki keterbatasan peran bagi anak-anak muda. Suatu masalah atau penyimpangan seringkali terjadi dalam sistem pengasuhan ini. Tugas pengasuhan di rumah merupakan pekerjaan sosial dan merupakan pekerjaan yang sulit. Ini dikarenakan orang-orang yang dipecaya untuk mengasuh bertugas menjaga asuhannya dari tindak-tindak kekerasan. Konsekuensinya, sulit untuk merekrut orang-orang untuk menjadi pengasuh yang berarti juga sangat banyak pengasuh yang kurang berpengalaman harus mengasuh klien yang sulit untuk ditolong dan berada pada tahap-tahap yang krusial dalam kehidupannya. Metode berfokus solusi menawarkan harapan bagi anak-anak muda dan para pengasuh mereka.
Efektivitas metode berfokus solusi dijelaskan oleh Triantafillou (lihat bab 5). Wilmshurst (2002) memiliki bukti bahwa setting rumah dapat sangat merugikan para penghuni rumah ketika metode berfokus solusi diterapkan. Bob Bertolino dkk mengungkapkan keuntungan menggunakan model perilaku yang berkompeten dalam pengasuhan di rumah. Ia menjelaskan (1999) cara-cara membangun hubungan dengan cepat, cara-cara bagi para pengasuh untuk mengubah pandangan-pandangan para penghuni rumah yang bermasalah, dan pendekatan-pendekatan untuk manajemen krisis. Dalam buku ini ada beberapa contoh form dan perlengkapan-perlengkapan asesmen yang akan membantu menemukan kemungkinan-kemungkinan bagi perubahan yang menguntungkan dan perkembangan para pengasuh dan klien.

Kelompok Kerja Berfokus Solusi

Sejumlah pekerja telah menggunakan setting kelompok untuk kinerja yang berfokus solusi. Kebanyakan menggunakan form yang standar untuk kinerja yang berfokus solusi tetapi ada banyak variasi dari form ini. Salah satu option ialah menggunakan form kelompok untuk menentukan tujuan, membuat skala, dan melaporkan kemajuan-kemajuan, tetapi tidak untuk menyuruh klien bekerja secara berpasangan untuk saling mewawancarai mengenai mukjizat-mukjizat mereka. Pertanyaan-pertanyaan mukjizat mungkin ditanyakan oleh konduktor kepada setiap klien secara bergantian, walaupun cara ini akan mengurangi kesempatan interaksi dalam kelompok.
Format lain digunakan oleh Britta Severin, seorang pekerja sosial asal Swedia yang diminta untuk membimbing suatu kelompok yang terdiri dari para pelanggar seksual yang dijatuhi hukuman penjara dalam waktu yang lama (presentation, European Brief Therapy Association conference, Dublin 2001). Ia mewawancarai setiap klien secara terpisah-pisah sedangkan para narapidana yang lain dan para staf penjara bertindak sebagai penonton. Kelompok-kelompok dibatasi empat anggota saja untuk tiap sesinya. Ia menemukan bahwa pertanyaan-pertanyaan mukjizat sangat penting seperti halnya closing statement dari tiap anggota. Para staf penjara secara otomatis mulai memberi semangat para narapidana untuk melanjutkan ide-ide mereka di antara sesi-sesi. Juga ada evaluasi bersama setiap lima sesi berakhir mengenai elemen-elemen mana dari sesi-sesi tersebut yang perlu dinilai oleh diri mereka sendiri dan anggota kelompok. Pekerjaan ini sangat menarik karena banyak dari para anggota berasal dari negara-negara lain selain orang-orang Swedia dan banyak dari mereka yang buka penduduk asli Swedia.
Ron Banks (2005) mempublikasikan suatu simpulan dari pendekatannya pada kelompok berfokus solusi. Seperti Severin, ia melihat proses kelompok berfokus solusi ini sebagai terapi individual dalam setting kelompok. Bagaimanapun, dalam bekerjanya, anggota kelompok menanyakan sejumlah pertanyaan, dengan konduktor menggerakkan kelompok melalui tingkatan yang berbeda-beda dan melakukan intervensi untuk memodifikasi atau mencegah ‘pathological questions’ yang tidak tepat. Ia mengidentifikasikan enam tingkatan dalam proses kelompok:
• Permasalahan dikenalkan.
• Detil-detil diklarifikasi.
• Permasalahan diungkapkan dan aspek-aspek positif diperiksa.
• Keajaiban/masa depan yang lebih baik didiskusikan.
• Membangun kemajuan dan melakukan sharing.
• Tahap-tahap selanjutnya untuk klien.

Melalui proses ini ia menggunakan konsep bahwa ‘masalah adalah teman’: ‘Apakah masalah ini membuat Anda menjadi lebih kuat atau justru lebih lemah?’; Bagaimana cara Anda untuk dapat melaluinya?’
Kerja kelompok berfokus solusi, oleh John Sharry (2001), merupakan suatu pengantar yang sangat bagus pada suatu topik. Bukunya tidak biasa karena mengandung saran untuk perlengkapan-perlengkapan administratif dan klinikal yang diperlukan ketika memulai suatu kelompok. Sharry juga memasukkan rencana untuk sesi-sesi berdasarkan setting dan tujuan kelompok dan manfaat dari percakapan yang berfokus pada fasilitator dan percakapan yang berfokus pada kelompok.

Kemajuan dalam Terapi

Fletcher Peacock (2001) menjelaskan tiga tipe klien yaitu ‘high speed’, ‘medium speed’, dan ‘low speed’. ‘High speed clients’ ialah klien yang siap untuk melakukan sesuatu, ‘medium speed clients’ ialah klien yang dapat diminta untuk mengobservasi sesuatu atau untuk menjelaskan apa yang dibutuhkan, sedangkan ‘low speed clients’ ialah klien yang memerlukan saran-saran untuk melakukan sesuatu secara perlahan-lahan dan memerlukan pemberian hadiah-hadiah dan umpan balik yang positif.
\ sering muncul selama menjawab skala. Itu dapat diidentifikasi dengan bertanya pada orang-orang apakah mereka suka bertindak dengan cepat atau apakah mereka lebih suka mempertimbangkan keputusan secara hati-hati sebelum bertindak.. ini memberi informasi yang bermanfaat bagi terapis tentang bagaimana cara merekomendasi tugas dan bagaimana cara membuat jadwal.
Dalam beberapa hal. langkah perubahan tersebut seperti yang diuraikan oleh Prochaska dan DiClemente (1982). Mereka mengusulkan intervensi yang berbeda yang diperlukan menurut langkah perubahan klien yang telah dicapai. waktu interval perlu dipelajari dan sangat baik diuraikan oleh Prochaska (1999)..Sebelum kejadian ( tidak pada waktu 7 bulan kemudian) menyediakan informasi mungkin sangat bisa diterima oleh klien tersebut. Pada waktu kejadian, (mungkin 7 bulan selama perubahan) informasi, berpikir tentang sumber daya dan jalan untuk menerima situasi adalah topik yang sangat mungkin.
Dalam Persiapan (minggu-minggu sebelum perubahan), bagaimana membuat perubahan dan sumber-sumber apa yang dipakai agar menjadi signifikan. Dalam Aksi, proses perubahan berlangsung. Prochaska menyarankan bahwa unsure ini diambil kira-kira 6 bulan, yang mana dalam pemeliharaannya dengan penelitian lain pada psikoterapi umum nya ( lihat Pasal 5). Di dalam Pemeliharaan, pencegahan sakit dan penyelenggaraan sakit ada di tengah. Tingkatan ini diprediksi berlangsung kira-kira antara 6 bulan dan 5 tahun tetapi dapat berlansung semasa hidup. Terakhir, terminasi, yaitu ketika klien meninggalkan seluruh permasalahannya di masa lalu.
Pekerjaan Yvonne Dolan yang dijelaskan di atas termasuk usulannya dari suatu rangkaian dari perasaan menjadi korban lalu berjuang untuk lepas dari perasaan tersebut menjadi dirinya sendiri. Keduanya dapat dibandingkan dengan tingkatan Prochaska dalam Pemeliharaan dan Terminasi.
Dalam pekerjaan yang berfokus solusi, tingkatan dalam Persiapan, Aksi, Pemeliharaan, dan Proses Akhir dari Prochaska dapat melakukan penyasuaian dengan mudah. Walau bagaimanapun, adalah hal yang penting untuk mengenal klien yang masih dalam tahap Pre-Kontemplasi atau Kontemplasi, yang pada umumnya belum siap untuk melakukan perubahan. Adapun risiko yang akan dihadapi klien dalam ’fokus-solusi’ ini, kecuali jika perhatian mereka terarah pada tujuan yang akan dicapai dan respon mereka terhadap ’miracle question’. Respon terhadap pertanyaan selama proses penskalaan (scaling) tentang barapa lama rentang waktu yang diperlukan untuk mencapai poin 10 atau poin yang lain dalam rentang skala akan sangat berguna dalam proses ini. Rentang waktu yang dimiliki oleh klien untuk mencapai perubahan dapat dikombinasikan dengan garis besar rancangan waktu oleh Prochaska dan DiClemente yang telah diungkapkan diatas.
Hawkes, Marsh, dan Wilgosh (1998) telah mengidentifikasi beberapa pertanyaan yang dapat digunakan saat klien sama sekali tidak menunjukkan kemajuan / progres dari yang mereka harapkan. Ketiga ahli ini menyebutnya dengan ’The non-miracle scenario’.

SKENARIO TIDAK AJAIB (THE NON-MIRACLE SCENARIO)
Pertanyaan-pertanyaan berikut ini dapat membantu klien menemukan alternatif pemecahan masalah (goals) jika tidak terjadi perubahan atau ketika mereka percaya bahwa orang lain memerlukan perubahan, atau apabila mereka yakin bahwa perubahan terjadi di luar kontrol mereka.
 Apakah perubahan yang terjadi sejauh ini sudah cukup bagi Anda?
 Apa lagi yang dibutuhkan untuk sedikit membuat Anda berubah mendekati “keajaiban” itu?
 Apa ada sesuatu yang lain yang bisa saya lakukan untuk membantu Anda?
 Sekarang apabila Anda telah mencoba semua hal dan merasa bahwa Anda tak bisa mengubah tingkah laku suami / istri Anda, apa yang bisa Anda lakukan agar semuanya jadi lebih baik bagi diri Anda?
 Selagi Anda menunggu sesuatu untuk berubah, bagaimana Anda menjaga diri Anda agar menjadi sedikit lebih baik?
Beberapa klien jangka panjang, atau dengan penyakit psikis kronis, di sana mereka pasti merubah apa yang tidak dapat mereka lakukan. Beberapa klien yang memiliki kemampuan fisik tidak dapat disembunyikan dan oleh karena itu, sulit untuk menggunakan pertanyaan keajaiban yang terkonstruksi. Bagi merek, teknik yang paling efektif untuk mencari tujuan kecil “yang menjadi langkah pertama untuk anda” dan menggunakan pengecualian dan penskalaan. Meskipun begitu, Burns (2005) telah menggunakanterapi berfokus solusi dengan pasien dengan ketidakmampuan fisik dan menggunakan pendekatan terapi berfokus solusi telah direkomendasikan di United Kongdom dengan berpedoman untuk membantu penyembuhan (National Institute for Clinical Excellence 2004) dan rehabilitasi jantung yang menyertai depresi dan kecemasan (Scottish Intercollegiat Giudelines Network 2002).
Riset mental Institut mengemukakan bahwa, kadang-kadang, kegagalan untuk kemajuan secara cepat dalam therapy tidak menyatakan suatu kegagalan therapy atau therapists, tetapi mungkin klien sedang memilih tenaga ahli yang salah. Kadang-Kadang suatu hubungan adalah di luar kesembuhan atau nasihat yang klien cari, tetapi tidak bisa diberikan oleh seorang therapist. Contoh meliputi pasangan yang sudah datang disebabkan salah satu dari mereka mencari 'konseling' untuk menghentikan seorang yang lain untuk mengakhiri hubungan; mereka boleh memilih yang lebih penting dari pengacara yang baik dibanding dari pada therapist. Kadang-Kadang seorang klien akan meminta suatu intervensi spesifik selain dari therapy solution-focused. Permintaan seperti ini dapat didukung oleh therapist tersebut. Sebagai contoh adalah seorang manusia dinikahi dengan orang yang lebih tua, yang berkata pada sesi keempat nya, kamu ingin mengatakan sesuatu dengan sebenarnya mengerjakan sesuatu itu saya tidak ingin mengerjakan itu. Aku ingin melihat seorang wanita yang menarik setiap saat untuk membicarakan tentang hidup saya, seperti saya dengan penasihat saya sebelumnya. Ia berhasil menyelesaikan dan menunjukkan ke team lain siapa yang boleh menawarkan servis ini.
Contoh lain adalah situasi dimana seseorang ingin mengkonfirmasikan keadaan keuangan atau penghasilan mereka, atau dimana mereka ingin dokter mereka untuk memberi obat yang tentu menyenangkan bagi mereka. Ini mungkin tugas dimana terapis tidak bisa membantu. Hal itu mungkin situasi dimana, untuk alasan etika terapis mungkin tidak diharapkan untuk membantu, seperti contoh apabila klien meminta favorable report yang mendukung untuk mempengaruhi hukuman bersyarat dari kantor mereka atau unfavorable report untuk mendukung klien untuk kompensasi atau keringanan. Dalam kejujuran klien, permintaan seperti diatas adalah jarang, walaupun beberapa akan mengontrol informasi yang mereka berikan kepada terapis agar menjauhkan diri dari kesulitan yang tidak diinginkan.
Jika terapi tidak mengalami kemajuan seperti yang diharapkan, maka sangat berguna untuk menanyakan tantang perubahan yang tidak menguntungkan dan juga yang menguntungkan. Hal ini biasanya mungkin dilakukan oleh seorang terapis untuk mengubah suatu keadaan yang betul-betul tidak menguntungkan, dimana klien dianjurkan untuk lebih meningkatkan sesuatu. Sebagai contoh, bangun setiap pagi untuk bekerja setelah 3 tahun menganggur atau ketidakmampuan kronis, atau perubahan pasangan juga dapat membawa lebih banyak pekerjaan rumah maupun dukungan yang lebih.

KESIMPULAN
Banyak orang yang mencoba pendekatan berfokus solusi mendapatkan kesulitan untuk merubah gaya mereka sebelumnya. Ada bermacam-macam cara untuk membuat proses ini lebih mudah. Beberapa orang suka memulai dengan skala sebagai bagian dari pendekatan mereka yang biasa dan mengembangkan kemampuan mereka dari sini. Yang lain memilih satu klien untuk satu sesi komplit pertama. Beberapa rekan kerja memulai dengan menyebutkan sebuah masukan keberadaan klien yang telah mereka dengar tentang pendekatan baru dan ingin mencobanya. Sebagian besar klien nampaknya mendapatkan kehormatan dan ketertarikan. Dalam pelatihan peserta disarankan mencoba keseluruhan kumpulan pertanyaan berturut-turut, menggunakan masing-masin bagian dialog dengan klien yang berbeda. Kadang menyenangkan dengan kumpulan pertanyaan yang mereka hasilkan untuk memimpin satu sesi komplit pertama dengan seorang klien.
Kata kunci
 Beristirahatlah sebelum feedback untuk klien menjadi sesuatu yang berguna.
 Merumuskan pernyataan feedback yang berguna dan berisi pujian diikuti dengan rangkaian sesuatu yang logis.
 Sesi lain selain dari sesi pertama menggunakan struktur yang simple.
 Untuk menghentikan terapi selalu dengan berterus terang.
 Terapi berfokus solusi dapat membantu dalam kebiasaan keluarga, khususnya dengan mencari jumlahnya (persentasenya) dan perkecualiannya.
 Model utama mudah digunakan untuk menyesuaikan bekerja dengan pasangan, keluarga, dan kelompok.
 Anak-anak muda dan anak sekolah: situasi yang spesifik dapat menguntungkan dari modifikasi model-model atau untuk macam-macam penggunaannya.
 Ada alat-alat yang digunakan untuk mengatur kegagalan yang terjadi untuk kemajuan terapi.

1 komentar:

Andri Journal mengatakan...

Kuliah...Kuliah...